Jumat, 26 November 2010

MAKNA NATAL

Asal-Usul Natal
Natal dari bahasa Portugis yang berarti kelahiran. Peringatan hari kelahiran Yesus Kristus tidak pernah diperintahkan oleh Tuhan untuk dilakukan. Dalam Perjanjian Baru tidak pernah menceritakan adanya perayaan hari kelahiran Yesus yang dilakukan oleh Gereja Awal.

Setiap tahunnya umat Kristiani merayakan Natal pada tanggal 25 Desember memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Natal merupakan hari raya baru yang diadopsi dari tradisi Romawi yang memperingati hari kelahiran dewa matahari.
Kenangan Natal

Natal adalah masa yang baik untuk mengenang kembali pengalaman hidup sepanjang tahun, bahkan seumur hidup yang telah silam. Dalam hidup kita telah melewati pahit getirnya kehidupan, dan bagaimana cara Tuhan telah menolong dan mengangkat dari kesusahan. Hal ini penting bagi kita untuk menentukan sikap dalam menjalani hidup dalam Tahun yang baru.

Untuk merayakan natal kali ini, kenanglah natal yang sesungguhnya, bagaimana Yesus Kristus lahir dalam kehinaan di kandang domba, namun membawa sukacita yang besar bagi Yusuf dan Maria. Jika saudara menghadapi masa sulit dan kekurangan dalam keuangan, belajarlah pada Para Gembala dipadang dalam merayakan natal. Mereka tidak punya apa-apa, mereka hanya bisa pasrah dengan keadaan, tetapi mereka dipilih oleh para malaikat di Surga untuk merayakan natal bersama. Para gembala dipilih karena mereka mampu berpadan dengan apa yang ada padanya, merka bisa menikmati natal dengan penuh sukacita walaupun ditengah malam yang dingin, karena para malaikat berkenan hadir bersamanya.

Jika saudara lagi hidup diberkati dan berkelimpahan, rayakanlah natal dengan belajar kepada ke tiga orang majus. Mereka tidak merayakannya dengan pesta, tetapi mereka bersusah payah berjalan mencari sampai bertemu dengan Yesus. Dan apa yang berharga dalam hidupnya dipersembahkan padaNya, dan akhirnya mereka merasa puas dan bersukacita. Saudara, rayakanlah natal kali ini dengan cara temukan Yesus Kristus dalam hidupmu, muliakanlah Dia dengan hartamu, raighlah sukacita natal dalam hati.

Keistimewaan Natal
Natal adalah hari-hari yang istimewa dalam hidup. Natal yang sesungguhnya adalah adanya kelahiran Yesus Kristus dalam hati, yaitu saat kita membuka pintu hati maka dia akan masuk Wah.3:20. Dengan demikian kita akam mengalami damai dan sukacita, itulah natal yang sesungguhnya. Jadi natal tidak hanya dirayakan pada bulan Desember, tapi dapat dirayakan setiap saat dalam kehidupan kita. Kita rasakan dan nikmati damai dan sukacita itu seperti pengalaman para gembala di padang

Suka Duka Natal
Natal yang dirayakan setiap bulan Desember adalah masa yang dapat menimbulkan kebahagiaan sekaligus kekecewaan. Karena itu jangan biarkan natal menjadi saat yang mengecewakan dalam hidup.
Saat-saat menjelang Bulan Desember adalah saat yang dinanti-nantikan, dan itu membahagiakan karena Tuhan masih memberikan kesehatan menyambut natal kali ini. Tapi kalau kita mulai mempersiapkan diri, seperti cara duniawi, seperti pesta natal yang dilakukan bangsa Romawi dalam memperingati kelahiran dewa matahari, yaitu dengan pesta pora dan bersenang-senang sepanjang malam, maka hal ini akan menimbulkan kekecawaan.

Kita dapat sukses merayakan pesta natal yang meriah, dengan hiasan pohon natal yang indah serta pakaian yang baru, tetapi kita tidak akan menemukan makna natal yang sesungguhnya yaitu damai dan sukacita dihati. Ada saja yang terjadi yang dapat merebut kedamaian itu, sehingga timbullah kekecewaan.
Rayakanlah natal dengan pola yang sederhana, seperti para gembala di padang dan orang majus dari timur. Jangan seperti para penyembah dewa matahari di Roma, Supaya para malaikat tuhan Berkenan hadir dan membawa damai sejahtera dalam hidup kita.

Natal Bisa Jadi Berhala
Natal jika dirayakan dengan memaksakan diri menyediakan segala sesuatunya, dan merupakan suatu tradisi yang harus dirayakan dengan acara pesta, maka hal tanpa disadari bahwa kita telah memberhalakan natal itu sendiri.

Kebanyakan umat Kristiani menjelang Bulan Desember mempersiapkan pohon natal yang indah, pakaian baru yang indah, makanan istimewa, untuk merayakan natal. Hal ini boleh saja dilakukan, sepanjang tidak memaksakan diri, berpadan dengan apa yang ada, dan tidak menjadi suatu keharusan.
Kita dapat merayakan natal dengan atau tanpa pohon natal, dengan atau tanpa pakaian baru, dengan atau tanpa makanan istimewa. Semua ini adalah tradisi yang dapat berubah jadi berhala dalam pribadi kita

Hiasan Natal
Dekorasi natal yang pali popular adalah Pohon Cemara. Kebiasaan ini dimulai dari Jerman kemudian berkembang ke seluruh dunia. Hiasan natal dapat saja terbuat dari berbagai jenis pohon, tidak ada keharusan harus pohon cemara.


Dekorasi natal yang lain adalah pernak-pernik hiasan natal, dari berbagai jenis buah, bunga, bintang, salib, lampu-lampu, perlengkapan santa claus dan lain-lain.
Semua ini hanyalah hiasan yang dapat dipetik maknanya dikaitkan dengan kehidupan dalam merayakan natal. Bukanlah suatu yang berkaitan dengan kelahiran Yesus Kristus secara langsung. Kalau ini kita menganggap dekorasi natal berhubungan dengan kelahiran Kristus, maka kita akan sesat. Satu-satunya yang berhubungan dengan kelahiran Yesus adalah munculnya bintang yang khusus di langit, dan hadirnya para malaikat di padang Efrata.

Makna yang dapat dipetik dari hiasan natal adalah :

  • Pohon cemara adalah pohon yang tetap hijau sepanjang musim dingin, dengan menjadikan pohon ini sebagai dekorasi natal agar supaya kita dapat bercermin pada pohon ini. Yaitu dengan natal agar kita jadi kuat dan tegar seperti pohon cemara, sekalipun kita banyak mengalami suka duka dan badai pencobaan dalam kehidupan ini, tetapi biarlah kita tetak kuat dalam Tuhan.
  • Berbagai pernak-pernik pohon natal dan hiasan lainnya, akan menambah semarak natal tersebut. Tanpa hiasan ini mapa pohon natal tidak akan tampak indah dan menarik. Hal ini dapat kita pahami bahwa keteguhan dalam mengikut Tuhan Yesus sekalipun menghadapi berbagai badai pencobaan, akan semakin indah dan menarik jika dihiasi dengan buah-buah, yaitu buah pertobatan, buah pelayanan dan buah Roh. Jadi hiasilah kehidupan iman pada Yesus dengan keteguhan dalam berbuah, yaitu tetap berbahagia, bersukacita dan mengasihi musuh-musuh, walau menghadapi sengsara, aniaya dan penderitaan dalam hidup.
Jadikan hal ini bahan renungan saat saudara menyaksikan pohon natal dengan berbagai hiasannya.

oleh :
Pdt. Ir. Tinus siampa

Sambungan.....klik disini

Minggu, 03 Oktober 2010

SIAPAKAH YESUS ITU

Ada pepatah yang mengatakan “karena tidak kenal maka tidak sayang”. Demikianlah bagaimana mungkin mencintai dan menerima Yesus kalau tidak mengenal siapa Dia. Seperti yang tertulis dalam Kis. Rasul 17:23 c :
Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya ?
Tutumtutan Tuhan bagi bangsa kafir untuk dapat diselamatkan cukup dengan Percaya (contoh Kornelius). Demikian halnya mengenal siapa Yesus, dan menyembah dia, tetapi tidak mengenali pribadi dan kehendak Yesus. Tidak mengetahui bagaimana mengikut dan menyembahh Dia, maka sama saja dengan tidak mengenal Yesus. Dari ketekunan kita mencari, menyelidiki dan merenungkan Firman maka pasti kita akan semakin mengenali pribadi Tuhan Yesus secara mendalam. Adapun beberapa julukan, kedudukan dan peranan Yesus dalam dunia dan di surga adalah sebagai berikut :

1. Dia adalah Pintu masuk dalan kerajaan Allah.

Yesus Kristus mendapat julukan sebagai pintu. Siapa yang masuk tidak melalui pintu berarti dia adalah pencuri. Untuk itu kalau rindu terpelihara dan memiliki kehidupan dengan berkelimpahan kelak dalam kerajaan Allah maka masuklah melalui pintu supaya selamat, yaitu Tuhan Yesus. Yoh.10:1 dan 9.

2. Dia adalah Jalan Kebenaran dan Hidup

Dia adalah jalan, tidak ada jalan lain menuju surga kecuali dalam nama Yesus. Dia adalah kebenaran yang dari pada Allah, tiada kebenaran lain yang datang dari pada Allah selain dalam Yesus. Dengan kata lain dalam Dialah jalan kebenaran atau jalan yang lurus. Dia adalah hidup, berarti dalam Dia ada kehidupan. Dialah sumber kehidupan yang kekal bagi manusia, tanpa Yesus berarti kebinasaan. Oleh karena itu tidak seorangpun dapat sampai kepada Bapa di surga kalau tidak melalui Dia. Karena siapa yang berjalan di luar Yesus (tidak percaya) berarti dia berada pada jalan yang salah. Yoh.14:6.

3. Dia adalah Terang Dunia

Di dalam Dia ada hidup, dan hidup itulah terang dunia yang menerangi manusia supaya tidak berada dalam kuasa kegelapan dosa. Terang itu turun ke dalam dunia untuk menerangi tiap-tiap orang percaya. Kalau ada dalam terang Allah berarti kita dipindahkan kedalam kerajaan Yesus Kristus dan memperoleh pengampunan dosa sehingga akan memiliki hidup yang kekal, tidak akan binasa. Yoh.1:4-10, Kol.1:12-14. Tetapi kalau menolak terang itu akan dihukum Yoh.3:18-20

4. Dia adalah Penebus Dosa

Dosa adalah pelanggaran atau ketidak taatan akan hukum Allah (I Yoh.3:4). Semua manusia telah berbuat dosa dan hilang kemuliaan Allah (Rum.3:23), karena keinginan duniawi tiada takluk kebawah hukum Allah dan tidak dapat memperkenankan Allah (Rum.8:7-8). Manusia telah diperbudak oleh dosa, sehingga tidak dapat melakukan yang baik sekalipun sangat rindu melakukan kebaikan (Rum.7:18-19). Hal ini sejalan dengan pohon yang tidak baik tidak mungkin menghasilkan buah yang baik (Mat.7:17-18).
Dosa pertama di bumi oleh Adam dan Hawa mempunyai makna dan dampak yang khas bagi seluruh umat manusia. Oleh sebab satu orang berdosa semua manusia terkena hukum, semua manusia terhisap dalam dosa Adam, demikian juga sebaliknya semua terhisap pada karya penyelamatan yang dikerjakan oleh Kristus, khususnya bagi orang yang percaya dan dipersatukan di dalam Dia (Rum.5:12-19, I Kor. 15:21-23). Maut adalah rangkuman dari hukuman atas dosa (Rum.6:23). Allah melihat tidak ada seorangpun manusia yang benar, semua telah berbuat dosa Untuk itu diperlukan yang lain, yang belum pernah berbuat dosa untuk dapat melepaskan manusia dari dosa. Oleh karena Allah sangat mengasihi manusia maka dikaruniakan-Nya anak-Nya yang tunggal itu, supaya barang siapa yang percaya Dia, akan dilepaskan dari belenggu dosa dan akan beroleh hidup yang kekal (Yoh.3:16). Yesus Kristus yang dikorbankan / dipersembahkan satu kali untuk menanggung / menebus dosa orang banyak (Ibr.9:28), sehingga dengan pengorbanan Kristus kita disucikan (Ibr.10:10) yaitu dengan mengorbankan darah-Nya, mati dikayu salib, supaya oleh pengorbanan-Nya kita disucikan dari segala dosa (Ibr.9:12, I Yoh.1:7 , Kol.1:14).

5. Dia adalah Juru Selamat Dunia. Kis.4:12 ; 13:23

Keselamatan adalah pembebasan dari belenggu, beban, marabahaya dan penyakit secara fisik, moral ataupun spiritual. Kondisi seperti ini merupakan hal yang mustahil dapat dipenuhi manusia tanpa bantuan. Sejak kejatuhan manusia dalam dosa, ia berada dalam lingkaran setan pada posisi dan kondisi yang berbahaya, bersalah dan tak berdaya. Tidak ada kebijakan atau kekuatan manusia yang mampu memecahkan masalah tersebut agar dapat ke luar dari dalam lingkaran itu. Allah sendiri yang mengambil prakarsa untuk menyelamatkan manusia. Manusia tidak dapat mengupayakan keselamatannya sendiri sebab dosanya berakar.
Adalah jelas bahwa poros keselamatan manusia itu adalah prakarsa Allah melalui Salib Kristus (Rum.1:16; Yoh.3:18; I Kor.1:18), dengan tidak melupakan hidup dan kebangkitan Kristus. Dalam kematian Kristuslah Allah melaksanakan tindakan penyelamatan yang sentral bagi manusia. Allah sendiri yang menyediakan keselamatan manusia dalam kasih-Nya yang kudus.
Keselamatan telah disediakan Allah bagi manusia dalam Kristus, namun demikian bukan berarti bahwa ada pemisahan / perbedaan antara Allah dan Kristus. Yang terpenting adalah bagaimana Allah mengerjakan keselamatan manusia.
Dia adalah satu-satunya juru selamat dunia, karena di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain, yang didalamnya kita diselamatkan (Kis.4:12). Karena sejak kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa maka semua turunannya telah berdosa. Semua manusia sudah berbuat dosa, (Roma 3:23) dan tidak ada yang bisa menolong. Karena sesama orang berdosa tidak mungkin dapat menolong. Manusia butuh pertolongan untuk menyelamatkannya dan yang bisa menolong hanyalah orang yang belum dijamah dosa, dalam hal ini hanyalah Yesus, Allah yang menjadi manusia yang menjadi juru-selamat manusia (Kis.13:23) dan membebaskan manusia dari dosa.

6. Dia adalah Juru Damai antara Bumi dengan Surga.

Perdamaian antara manusia dengan Allah, disyahkan oleh Dia yang membuat perdamaian melalui salib-Nya. Oleh karena pengorbanan Yesus dengan mencurahkan darah-Nya dan mati di kayu salib itu, maka segala sesuatu diperdamaikan oleh Allah dengan diri-Nya, baik segala yang di bumi baik segala yang di surga. Dengan kematian Kristus di kayu salib, membawa kita disucikan dan tidak bercacat di hadapan Allah (Kol.1:20-22), Pengantara antara Allah dengan manusia hanya satu yaitu Yesus, yang telah menyerahkan dirinya menjadi tebusan orang sekalian yang percaya (I Tim.2:5-6). Dia menjadi juru damai antara bumi dan sorga karena Dia adalah Allah yang turun ke bumi menjelma menjadi manusia.

7. Dia adalah Imam Besar.

Dari sebab itu haruslah Ia dirupakan sama dengan saudara-saudara-Nya itu di dalam segala perkara, supaya didalam ibadat kepada Allah Ia menjadi Imam besar yang berkasihan dan setiawan, akan mengadakan perdamaian karena segala dosa kaum itu Ibr.2:17 (TL), Sedangkan ada pada kita seorang Imam mahabesar, yang sudah melintas segala langit, yaitu Yesus Anak Allah, maka hendaklah kita memegang pengakuan itu. Ibr. 4:14 (TL), Tetapi takkala Kristus tiba menjadi imam besar yang pohon segala kebajikan yang akan datang kelak, maka dengan menerusi kemah yang lebih besar dan lebih sempurna….. dan bukannya membawa darah kambing jantan dan anak lembu, melainkan darahnya sendiri, masuklah Ia sekali bagi sekalian ke dalam tempat kudus, serta mengerjakan penebusan yang kekal. Ibr. 9:11-12. (TL)
Dari ayat-ayat di atas menjelaskan bahwa peranan Yesus sebagai Imam Mahabesar adalah untuk mengerjakan karya penebusan dan penyelamatan umat manusia. Dalam karya penebusan itu Yesus harus mengorbankan diri-Nya sendiri sebagai tebusan bagi manusia yang berdosa agar terlepas dari belenggu dosa.

8. Dia adalah hakim

Dia adalah hakim yang akan menghakimi semua orang yang hidup dan yang mati (Kis.10:42 , II Tim.4:1), karena semua orang kelak akan menghadap kursi pengadilan Allah (Rum.14:10; II Kor.5:10).

9. Dia adalah Raja Segala Raja

Dia adalah raja segala raja, dan tuan atas sekalian yang dipertuan, yang mahakuasa yang Esa dan pohon selamat (I Tim.6:14-16), dan kerajaan-Nya itu untuk selama-lamanya, tiada berkesudahan (Luk.1:33), Dia raja segala bangsa, Tuhan yang Mahakuasa, yang akan memerintah dengan adil dan benar (Wah.15:3 ; 19:11-16).

10. Dia adalah Firman Allah Yang Hidup

Dia adalah Firman Allah Yang Hidup (kalimatullah, pribadi Allah) yang turun kebumi menjelma jadi manusia melalui rahim Mariam.
Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah (Yoh.1:1), Firman itu telah menjadi manusia dan diam diantara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa (Yoh.1:14). Roh kudus akan turun keatasmu dan kuasa Allah Yang Maha Tinggi akan menaungi engkau , sebab itu anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah (Luk.1:35).
Firman yang adalah Pribadi Allah sendiri, yang datang dan lahir sebagai manusia dalam dunia atas kehendak-Nya sendiri, bukanlah berarti Allah itu diperanakkan atau beranak (melahirkan). Tapi ini adalah sebutan atau gelar Anak Allah bagi Yesus sewaktu Ia lahir di bumi sebagai manusia, yang rela mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia. (Fil.2:6-8).

11. Dia adalah Yang Awal dan Yang Akhir.

Dia adalah anak sulung yang terlebih dahulu dari segala mahluk, berarti bahwa tidak ada mahluk lebih dulu ada daripada-Nya, karena didalam Dia telah dijadikan segala sesuatu yang di langit dan di bumi, oleh Dia telah dijadikan segala sesuatu, baik pemerintah, baik kuasa, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan (Kol.1:15-17).
Dia telah mati, tetapi bangkit dari kematian dan hidup selama-lamanya serta memegang kunci maut dan alam maut (Wah.1:17-18). Dialah Alfa dan Omega yang akan memberi kita air kehidupan (Wah.21:6), dan Dia tidak pernah berubah dahulu, sekarang dan selama-lamanya. (Ibr.13:8).

12. Dia adalah Pencipta Langit dan Bumi Serta Segala Isinya

Dia adalah Tuhan, dan Dia ada sebelum dunia diciptakan. Dialah yang telah menciptakan segala sesuatu, tanpa Dia maka tidak ada segala sesuatunya yang telah ada, berarti Dia adalah pencipta kita manusia (Yoh.1:3). Hal ini dipertegas dalam Kol.1:16, bahwa didalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, baik yang ada di Surga baik yang ada di bumi , segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan Untuk Dia. Baca Ibr.11:3, Wah.10:6.

13. Dia adalah Tuhan Allah Yang Maha Kuasa.

Sebelum Dia lahir di bumi, telah dinubuatkan oleh Nabi Yesaya tentang kelahiran-Nya, dan naman-Nya disebut Penasehat Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang kekal, raja damai.(Yes.9:5). Hal ini dipertegas dalam II Kor.4:5, bahwa apa yang diberitakan oleh para Rasul adalah dari Yesus sebagai Tuhan. Itulah sebabnya barang siapa yang mengaku bahwa “Yesus adalah Tuhan” dan percaya dalam hatinya maka dia akan diselamatkan. (Roma 10:9). Percaya disini bukan berarti asal percaya tapi menerima Dia sebagai Tuhan dalam hati dan mentaati segala perintahnya, sebagai bukti bahwa kita percaya pada-Nya dan menyerahkan hidup sepenuhnya pada-Nya.
Untuk dapat menerima keselamatan, tiada jalan lain selain berserah pada Yesus, sebab pada akhirnya dalam nama Yesus akan bertekuk lulut segala yang ada dilangit, dibumi dan yang ada dibawah bumi, dan segala lidah akan mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan. (Fil.2:10-11). Hal ini akan digenapi pada saat Yesus datang kembali yang kedua kali sebagai Hakim untuk menghakimi orang berdosa. Pada masa itu tidak ada lagi gunanya berseru dan sujud kepada-Nya, semuanya sudah terlambat. Sekarang inilah waktunya sebelum terlambat terima Dia sebagai Tuhan agar dapat diselamatkan oleh-Nya.

Sambungan.....klik disini